Nelayan Tradisional di Sergai Susah Makan, Presiden Prabowo Diminta Tertibkan Kapal Pukat Trawl – Sinarsergai
Daerah

Nelayan Tradisional di Sergai Susah Makan, Presiden Prabowo Diminta Tertibkan Kapal Pukat Trawl

×

Nelayan Tradisional di Sergai Susah Makan, Presiden Prabowo Diminta Tertibkan Kapal Pukat Trawl

Sebarkan artikel ini
Teks foto : Nel;ayan tradisional Desa Bagan Kuala resah Kapal Pukat Trawl maupun Kapal Pukat Harimau bebas beroperasi. Mohon Presiden Prabowo terbitbkan, Sabtu (22/3/2025)

SERGAI,Sinarsergai.com- Nelayan tradisional yang mencari nafkah di laut dengan mempergunakan Sampan kecil berukuran panjang 3-4 meter dengan alat tangkap berupa Jaring Selapis menangkap Ikan,Udang,Kepiting, sudah terpuruk dan pendapatan jauh berkurang sehingga menjadikan nelayan kecil ini semakin susah. “Semenjak pendapatan berkurang,membli minyak untuk melaut tidak lagi mampu dan makan juga sudah susah. Ujar Hendri Sembiring (31), nelayan tradisional di Dusun III Desa Bagan Kuala,Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, Sabtu (22/3/2025).

Dampak dari bebasnya Kapal Pukat Trawal maupun Kapal Pukat Harimau, banyak sekarang ini nelayan memarkirkan sampannya di pinggir Pantai Merdeka.Kondisi memilukan ini sudah cukup lama berlangsung dan hampir setiap hari dikeluhkan oleh masyarakat nelayan disini, terutama soal Kapal Pukat Trawl dan sejnisnya yang mempergunakan alat tangkap tidak ramah lingkungan .

“Soal Kapal Pukat Trawl maupun Pukat Harimau kata hendri, sudah bolak balik disampaikan ke Kantor Gubernur Sumatera Utara, Bupati Sergai, DPRD Sergai, Sat Pol Air Sergai dan Keamanan laut, namun sangat disayangkan tidak ada satu pun instansi yang mampu menertibkannya.” Nelayan tradisional Sergai meminta Presiden Prabowo peduli dan tertibkan Kapal Pukat Trawl dan sejnisnya.

Anehnya, semasa Susi Pudjiastuti menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Kapal Pukat Trawl yang mempergunakan alat tangkap tidak ramah lingkungan, bisa tidak beroperasi di pinggir laut..Ungkap Hendri Sembiring didampingi nelayan Desa Bagan Kuala.

Kepala Desa Bagan Kuala Safril yang dimintai tanggapan menyampaikan, sungguh perihatin dan diharapkan pihak yang berkompeten dapat melakukan penertiban terhadap Kapal Pukat Trawl yang mempergunakan alat tangkap canggih dan Kapal Pukat tidak bisa ramah lingkungan dapat diterttibkan.

“Beroperasinya Kapal Pukat Trawl dan Kapal dengan alat tangkap dilarang melabuh di zona di bawah 3 mil mengakibatkan nelayan kecil menjadi berkurang pendapatannya dan menambah resah. Untuk itu ia berharap pihak berwenang dapat menertibkan Kapal Pukat Trawl.”Harap Safril.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *