KKP Beri Sertifikat Kepada Koperasi Kota Galuh Mandiri, Budi SE,MM: Itu Awal Yang Baik

By Administrator Mei 16, 2023

SERGAI,Sinarsergai.com – Ketua Koperasi Serdang Bedagai Mandiri Sejahtera Budi,SE,MM memberikan apresiasi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang telah memberikan Sertifikat Cara Pembenihan Ikan yang Baik(CPIB) kepada Koperasi Kota Galuh Mandiri.

Penghargaan ini sebut Budi lagi, Senin, (15/5/2023), merupakan langkah awal yang baik dan tentunya bisa menjadi motivasi bagi Koperasi Kota Galuh Mandiri untuk terus meningkatkan produksi bibit benih ikan gabus yang bermutu, berkualitas dan Berstandard SNI.

Sebelumnya Direktur MMP Sutristo mengutarakan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah memberikan sertifikat Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB) kepada Koperasi Kota Galuh Mandiri di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara. Adapun budidaya ikan yang dilakukan adalah terhadap ikan gabus.

Sertifikat itu adalah yang pertama kali diberikan di Indonesia. Sertifikat yang diberikan di Farm budidaya Koperasi Kota Galuh Mandiri di Desa Kota Galuh, Kecamatan Perbaungan, Sergai, Provinsi Sumatera Utara pada Jumat, (12/5/2023).

Diungkapkannya bahwa Koperasi Kota Galuh Mandiri adalah binaan PT Mega Medica Pharmaceuticals (MMP), industri farmasi yang memproduksi obat berbahan ikan gabus. Pengembangan budidaya menerapkan teknologi Internet of Things (IoT) yang bekerja sama dengan Universitas Bina Nusantara (Binus).

Masih kata Sutristo, CPIB merupakan standar sistem mutu perbenihan paling sederhana atau dasar yang harus diterapkan untuk memproduksi benih ikan yang bermutu.

Sejumlah dasar yang harus diterapkan adalah mulai dari cara melakukan manajemen induk, pemijahan, penetasan telur, pemeliharaan larva dalam lingkungan yang terkontrol melalui penerapan teknologi yang memenuhi persyaratan SNI atau persyaratan teknis lainnya, serta memperhatikan biosecurity, mampu telusur (traceability) dan keamanan pangan (food safety).

Ia juga mengapresiasi penyerahan sertifikat karena mutu ikan gabus yang berasal dari Sergai sudah standard SNI. “Dengan standar CPIB ini, keberlangsungan bahan baku ikan Gabus lebih terjamin,” katanya.

Selanjutnya, Suplai bahan baku nantinya akan terstandar dengan mutu yang baik. “Budidaya ikan gabus kita sudah berhasil mendapatkan ikan gabus F3, kemungkinan akhir tahun ini F4 atau keturunan keempat,” tuturnya.

Saat ini sebut Sutristo, pihaknya berfokus mengembangkan produk kesehatan untuk ibu dan anak yang bersumber dari bahan alam Indonesia. Produk berbahan baku ikan gabus tersedia untuk ibu hamil, melahirkan, menyusui dan anak-anak.

“Untuk ketersedian bahan baku, kami membudidaya ikan gabus dengan pakan organik maggot dan indukan ikan hasil domestikasi sehingga Sustainability. Kualitas produk tetap terjaga,” ucap Sutrisno.

Kolaborasi riset dilakukan Universitas Binus, Pemkab Sergai, Universitas Sumatera Utara (USU) dan PT MMP, meneliti kekurangan gizi kronis pada anak di Sergai. Penelitian dilakukan selama enam bulan di 20 Puskesmas, 6 kelurahan dan 243 desa. Hasilnya membuktikan bahwa pemberian sirup kombinasi ekstrak ikan Gabus, meniran, Temulawak dan Madu berhasil menurunkan stunting hingga 38 persen.(R-04)