SERGAI,Sinarsergai.com – Bupati Serdang Bedagai H.Darma Wijaya menegaskan, percepatan penurunan Stunting pada balita adalah program prioritas pemerintah sebagaimana termaksud dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Target nasional pada tahun 2024 sendiri, prevalensi stunting turun hingga 14%.
“Lakukan sinkronisasi program kegiatan lintas perangkat daerah dan desa yang dapat mendukung keberhasilan program penanganan stunting.Nah, untuk seluruh Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten, Kecamatan dan Desa, supaya menyukseskan pelaksanaan kegiatan intervensi serentak pencegahan Stunting melalui pendataan, penimbangan, pengukuran, edukasi dan intervensi bagi seluruh ibu hamil, balita, dan calon pengantin secara berkelanjutan yang akan dilaksanakan pada bulan Juni 2024 ini. Hal ini disampaikan Bupati Serdang Bedagai (Sergai) H. Darma Wijaya didampingi Wakil Bupati Sergai H. Adlin Tambunan saat membuka acara Rembuk Stunting Tingkat Kabupaten, di Kantor Bupati Sergai, Sei Rampah, Senin (20/5/2024).
Terlaksananya kegiatan kata Bupati, ia mengapresiasi yang setinggi-tingginya dan juga secara khusus mengucapkan terima kasih atas kerja sama dan kerja keras bersama sehingga prevalensi stunting di Kabupaten Sergai dapat diturunkan sebesar 6,7% dari semula 21,1 % pada tahun 2022 menjadi 14,4 % pada tahun 2023.
“Kita terus mengupayakan solusi terbaik dalam pencegahan dan penanganan stunting. Mudah-mudahan kegiatan ini mampu menguatkan komitmen seluruh pihak yang hadir dalam pencegahan dan penanggulangan permasalahan stunting secara bersama-sama,” ungkap Darma Wijaya. Sesuai dengan ketetapan World Health Organization (WHO), kata Bupati, batasan prevalensi stunting di suatu wilayah adalah sebesar 20%. Sedangkan secara nasional berdasarkan data dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) prevalensi stunting menurun dari 21,6 % pada tahun 2022 menjadi 21,5% pada tahun 2023.
“Berbanding lurus dengan Kabupaten Sergai yang juga mengalami penurunan prevalensi stunting dari 21,1% pada tahun 2022, menjadi 14,4% pada tahun 2023. Tetapi kita tidak boleh berpuas diri karena kita punya target yang harus kita kejar untuk prevalensi stunting pada tahun 2030 yaitu zero stunting, sesuai dengan target Sustainable Development Goals (SDGS), yaitu 0% prevalensi stunting di negara kita,” jabarnya.