
Medan.Sinarsergai.com-Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Medan Ir H Akhyar Nasution MSi menguji coba Lintasan Transportasi Massal Skema Buy The Service (BTS), Rabu (6/2).
Pengujian dilakukan terkait akan segera dioperasikannya angkutan perkotaan sistem BTS di Kota Medan. Direncanakan, BTS akan dioperasikan pada April mendatang dengan menggunakan 81 unit bus. Selama setahun uji coba BTS berlangsung, masyarakat gratis menggunakan bus massal tapi harus menggunakan e-money dengan nol saldo.
Pengujian lintasan bus massal ini dilakukan Akhyar bersama Kasubdit Angkutan Umum Ditjen Hubdat Kementrian Perhubungan Hadi Setyabudi P, Ketua Organda Medan Montgomery Munthe, Kadishub Sumut Abdul Haris, Kadishub Kota Medan Iswar Lubis serta sejumlah pengusaha angkutan. Dari 5 lintasan koridor yang telah dipersiapkan untuk mendukung kelancaran BTS, Akhyar menguji lintasan Koridor 2 yang melayani rute Lapangan Merdeka-Terminal Amplas dengan berjarak sekitar 9,6 Km.
Untuk Koridor 2, jumlah halte yang dimiliki sebanyak 56 buah dan dilayani bus besar sebanyak 11 unit. Selain Koridor 2, ada lagi Koridor 1 dengan rute Terminal Pinang Baris-Lapangan Merdeka sepanjang 9,7 Km dengan 46 buah halte dan dilayani bus besar sebanyak11 unit. Kemudian Koridor 3 Belawan-Lapangan Merdeka dengan panjang 24,1 Km dan memiliki 112 halte serta dilayamni bus besar sebanyak 21 unit. Lalu, Koridor 4 yakni Tuntungan-Lapangan Merdeka sepanjang 18,1 Km dengan memiliki halte sebanyak 87 buah dengan dilayani 17 unit buah. Serta Koridor 5 yakni Tembung-Lapangan Merdeka sepanjang 8,3 Km dan memiliki 42 buah halte serta dilayani bus besar 10 unit.
Pengujian dimulai dari Lapangan Merdeka, Akhyar bersama rombongan menggunakan dua unit bus. Selain ingin melihat kelancaran, pengujian juga dilakukan dalam rangka untuk melihat waktu tempuh bus. Dengan kecepatan normal, bus ternyata membutuhkan waktu sekitar 20 menit hingga sampai Terminal Amplas.
Akhyar menjelaskan, pengujian yang dilakukan ini merupakan program pengembangan angkutan massal di kawasan perkotaan dengan skema pembelian layanan dari Kementerian Perhubungan RI. Hadirnya moda transportasi ini, kata Akhyar, diharapkan angkutan umum yang ada di perkotaan, khususnya Kota Medan dapat lebih memenuhi kebutuhan serta keinginan masyarakat. Di samping itu juga tentunya dalam upaya mengurai kemacetan yang selama ini terjadi di Kota Medan.