Keluhan yang sama juga dilontarkan Rohani br Panjaitan (50), petani asal Desa Pematang Ganjang, seluas lebih kurang1/5 hektar padi yang berusia lebih kurang 83 hari itu telah diserang oleh hama Wereng. Hingga kini ia belum dapat mengatasi hama Wereng yang menyerang padinya. Ia rencana ini hari akan melakukan panen padi yang belum diserang hama wereng. Jika dihitung ia mengalami rugian tergolong cukup besar juga secara materi.Ujar Rohani.
“Memang belum ada bantuan dari Pemkab Sergai dan perhatian terhadap derita yang dialami oleh petani disini. Ia sangat berharap Pemkab Sergai pedulilah terhadap derita petani khususnya permasalahan hama Wereng yang menyerang tanaman padi. Sudah mencapai puluhan hektar lahan pertanian ditanami padi diserang hama Wereng Batang Coklat”Sambung Oloan Tambunan.
Sudah 15 tahun ia menekuni kerjaan sebagai petani dan baru ini mengalami tanaman padi seluas setengah hektar dilanda hama wereng dan langsung kering padi yang semestinya Tujuh hari lagi akan dipanen.Nasib memang nasib dan ia masih berharap adanya solusi yang diberikan oleh Pemkab Sergai dalam mengatasi hama wereng tersebut.Harap Tambunan.
Kadis Pertanian Sergai Radianto SP yang dihubungi via telepon seluler dan WhatsApp terkait keluhan petani terhadap Hama Wereng Batang Coklat menuturkan tahun ini cuaca yang ekstrim bukan hanya di Sergai tapi Sumut.Perkembangan hama wereng memang luar biasa. Nah, di Sergai selama Tiga tahun ini aman dari hama wereng. Kondisi itu membuat petani terlena apalagi padi yang mulai menguning berumur 65 hari keatas tiba-tiba sudah spot-spot.
Padahal pihaknya dari Dinas Pertanian Sergai sudah menginformasikan akan hal itu. Selanjutnya, Dinas Pertanian sejak Juni 2020 sudah melaksanakan penyerompotan massal di 10 kecamatan tapi para petani terlalu tenang. Nah, saat ini kondisi saat ini stok racun habis. (R-03)