SERGAI,Sinarsergai.com – Bupati Serdang Bedagai (Sergai) H. Darma Wijaya didampingi Wakil Bupati Sergai Adlin Tambunan mengungkapkan rasa bangga dan sangat berbahagia bisa berkumpul bersama para budayawan, sejarawan dan seniman di Sergai.
“Di mana tepat pada hari ini kita juga memperingati Hari Pahlawan Nasional tanggal 10 November 1945, sebagai salah satu peristiwa yang sangat penting dalam sejarah Republik Indonesia yaitu terjadi pertempuran besar pasca kemerdekaan di Surabaya.
Untuk itu, mari kita mengenang momentum ini untuk menghormati jasa para pahlawan kita yang telah memperjuangkan mempertahankan kemerdekaan Indonesia”, ucap Bupati, Jum’at (10/11/2023).
Menurut data dari Badan Pusat Statistik, sebut Darma Wijaya, Indonesia memiliki lebih dari 300 kelompok suku yang tersebar dari Pulau Sumatera hingga Pulau Papua. Suku bangsa masing-masing memiliki bahasa, budaya hingga filosofi hidup yang berbeda-beda dan keanekaragaman budaya yang ada ini menjadi kekayaan kita sebagai Bangsa Indonesia yang harus dilindungi serta dikembangkan.
Dikatakannya, dalam keberagaman yang jika dipupuk dan dilestarikan untuk memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan bangsa dan juga dapat diwariskan kepada generasi penerus anak cucu kita tercinta.
“Acara pekan kebudayaan daerah ini pada hakekatnya merupakan upaya pemerintah dan masyarakat dalam membangun wadah kerja bersama untuk melahirkan ruang-ruang keragaman berkreasi dialog antar budaya serta inisiatif dan partisipatif inovatif yang dikelola secara berjenjang sejak dari Desa hingga ke kota”, ungkap Darma Wijaya
Dijelaskannya bahwa Pekan Kebudayaan ini berisi rangkaian kegiatan yang tujuan yang ditujukan untuk memfasilitasi ekosistem kebudayaan sebagai garda terbaru dalam kemajuan kebudayaan di Indonesia.
Pelestarian budaya menurutnya menjadi suatu hal yang sangat penting karena perkembangan modernisasi saat ini lebih cepat daripada adaptasi kebudayaan masyarakat pada umumnya telah membuat kita tidak percaya diri dengan potensi budaya Indonesia yang ada sehingga fenomena umum yang terjadi saat ini adalah masyarakat cenderung menerima budaya global atau modern sebagai patokan segala aspek hidup.