MEDAN,Sinarsergai.com – Prabowo Mania 08 (PM-08) Sumut mendesak pemerintah pusat segera merealisasikan jalan layang jalur Medan-Berastagi. Hal ini disampaikan Sekretaris Prabowo Mania 08 (PM-08) Sumut Bobby O Zulkarnain, Selasa (14/1/2025), menyikapi kondisi di jalur tersebut, yang sudah semakin tidak kondusif karena kepadatannya.
Ia menyebut, bahwa kepadatan di jalur Medan-Berastagi itu sudah sangat melampaui batas toleransi. Sehingga situasi itu, lanjutnya, sangat mengganggu, bahkan nyaris sama sekali tidak ada lagi kenyamanan bagi yang melintas di sana.
“Orang yang melintas di sana, hampir bisa kita pastikan, adalah karena sangat terpaksa. Siapa juga yang mau terjebak macet sampai belasan jam, belum lagi ancaman longsor yang semakin ‘menghantui’. Tapi karena sangat terpaksa, maka harus tetap lintas dari sana, walau sangat tersiksa,” kata Bobby.
Padahal, lanjut Wakil Ketua DPD Gerindra Sumut ini, jalan tersebut saat ini sangat dibutuhkan rakyat dalam perputaran ekonomi maupun kunjungan wisata. “Jalan Medan-Berastagi ini satu-satunya jalan utama yang menghubungkan empat kabupaten dari Medan, yaitu Deliserdang, Tanah Karo, Dairi, dan Pakpak Bharat,” katanya.
Oleh karena itu, menurutnya, jalan yang ada saat ini sudah sangat tidak layak lagi dipertahankan. Bobby menyebut, bahwa kebutuhan jalan layang di jalur Medan-Berastagi sudah sangat mendesak.
“Jalur saat ini sudah sangat macet serta sangat rawan longsor. Belum hilang dari ingatan kita longsor yang baru lalu dan mengambil korban jiwa hingga belasan orang. Apakah masih belum cukup untuk membuka hati pemerintah pusat agar segera merealisasikan jalan layang di sana,” tandas mantan Ketua DPC Gerindra Medan ini.
Ia mengingatkan pemerintah pusat, bahwa jalur tersebut adalah salah satu ‘urat nadi utama’ perekonomian di Sumatera Utara. Namun, jalur yang sangat penting tersebut justeru sering terganggu karena longsor dan macet.
“Pentingnya jalan layang tersebut karena seringnya terjadi longsor di berbagai titik, sehingga mengakibatkan terhentinya pengiriman hasil panen sayur mayur dan buah-buahan yang ada di kabupaten tersebut. Juga menurunnya tingkat wisata hingga menuju ke daerah Danau Toba,” katanya.