MEDAN,Sinarsergai.com — Ajang lomba lari jalan raya Medan Cheer Up Run 2025 yang digelar di Nusa Dua Heritage, Medan, menuai kontroversi. Acara yang sedianya mempromosikan semangat olahraga ini justru memancing kekecewaan para peserta.
Masalahnya, sejumlah pemenang dalam kategori 10K dilaporkan tidak menerima medali, sementara berbagai kekacauan lain membuat acara ini dicap tidak profesional.
“Peserta pemenang 10K tidak kebagian medali. Pelaksanaan sangat kacau. Mulai dari waktu start yang molor hingga tidak adanya marshal di rute lari,” ujar Gabriel, salah satu peserta, pada Minggu (19/01/2025).
Menurut Gabriel, panitia tampak kurang persiapan. Peserta harus menyeberang jalan tanpa bantuan petugas, tak ada water station yang memadai, dan garis finish pun tidak jelas. “Sungguh mengecewakan. Event ini terkesan abal-abal dan sangat tidak profesional,” tegasnya.
PASI Sumut dan Dispora Diminta Bertindak
Kekacauan ini membuat peserta mendesak Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Sumatera Utara dan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Medan untuk segera turun tangan. Mereka berharap ada tindakan tegas agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
Menanggapi insiden ini, Kabid Binpres PASI Sumut, Irwan Pulungan, mengaku kaget atas penyelenggaraan lomba tersebut. Ia menyatakan bahwa Medan Cheer Up Run 2025 tidak pernah mendapat rekomendasi dari PASI Sumut.
“Saya baru tahu ada acara ini. PASI Sumut belum pernah mengeluarkan rekomendasi. Penyelenggara bisa terancam pidana jika melanggar UU Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan,” tegas Irwan.
Ia merujuk Pasal 103 UU tersebut yang menyatakan bahwa penyelenggara event olahraga tanpa rekomendasi atau yang tidak memenuhi standar teknis dapat dipidana hingga dua tahun penjara atau didenda maksimal Rp1 miliar.
Panitia Akui Kesalahan
Di tengah kontroversi yang memanas, pihak panitia akhirnya buka suara. Mereka mengakui adanya sejumlah kesalahan teknis dalam penyelenggaraan acara tersebut.
“Kami mohon maaf atas kekurangan yang terjadi. Kami akan bertanggung jawab penuh dalam satu hingga dua minggu ke depan,” ujar perwakilan panitia bidang dokumentasi.