SERGAI,Sinarsergai.com – Ratusan siswa di SDN 102020 Desa Firdaus, tiba-tiba menanggalkan sepatu memasuki ruangan. Aksi buka sepatu ini dimulai dari siswa kelas 1 sampai kelas 6. Aksi buka sepatu ini juga dikuti oleh guru dan kepala sekolah.
Pemandangan ini tampak pada Rabu (19/10/2020) sekira pukul 07.30 WIB – 10.00 WIB. Pasalnya, Halaman sekolah dipenuhi air hujan yang turun deras dalam hitungan 6-8 jam saja.
Fenomena alam ini sudah hiyungan belasan tahun terjadi, namun hingga kini belum juga bisa diatasi pihak Pemerintah Sergai maupun Desa Firdaus.
Terus terang kata Imah (40) warga Dusun 7 Desa Firdaus,Kecamatan Sei Rampah, kasihan saya melihat siswa dan guru di sekolah ini. Setiap hujan deras, sepatu tidak lagi dipakai ketika masuk ruangan. Aksi melepas sepatu juga dilakukan semua guru dan murid. Hal ini dikarenakan air tidak saja mengenangi halaman, tapi terkadang memasuki ruangan. Jelasnya disela-sela kesibukannya saat berada di Lapangan Bola Kaki Desa Firdaus.
Jika halaman digenangi air hujan, tentunya proses belajar mengalami ganguan. Menurut amatannya, air tergenang disebabkan tidak adanya saluran paret yang baik dan mestinya segera dibuat sehingga tidak hujan turun tidak lagi menjadi masalah dan keresahan guru jyga siswa. Ujarnya.
Sementara Risma Siallagan (55) warga Dusun 12 Desa Firdaus
yang merupakan salah satu guru saat dijumpai disela-sela membersihkan teras ruangan kelas, menuturkan, banjir ini sudah terjadi sejak tahun 1996, namun hingga kini belum teratasi. Penyebabnya kata Risma, saluran pembuangan air ke belakang sekolah tidak ada. Banjir ini bukan hanya dialami oleh SDN 102020, tapi SDN yang berdampingan juga mengalaminya.
Kami berharap masalah banjir ini dapat dicarikan solusi dan bisa diatasi segera. Harap Risma.(R-04)