SIMALUNGUN,Sinarsergai.com – Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Simalungun menggelar festival Lomba Tari Tor Tor Simalungun yang bertujuan melestarikan budaya daerah.
Untuk tingkat Kecamatan Tapian Dolok, Kelurahan Sinaksak berhasil meraih Juara 1 (satu), disusul Nagori Dolok Ulu, Nagori
Dolok Maraja, Nagori Bayu Muslimin dan
Nagori Dolok Simbolon, Jumat (19/04/2024) sekira pukul 10.30 WIB.
Camat Tapian Dolok, Juraini Purba dalam sambutan berharap Festival Tari Simalungun dapat melestarikan budaya Simalungun serta menanamkan kecintaan para remaja terhadap budaya Simalungun.
“Terimakasih atas kerja keras TP PKK Nagori dan kelurahan sehingga mampu membawa tim Tari mengikuti kegiatan ini,” katanya.
Selain Tari Tor Tor, perlombaan senam sehat lansia juga digelar dengan perolehan juara 1 Nagori Dolok Simbolon, Nagori
Dolok Ulu, Nagori Pamatang Dolok Kahean, Nagori Batu Silangit dan Kelurahan Sinaksak.
Sementara Penggiat Budaya Simalungun Sutan Saragih mengatakan sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan Ketua TP PKK Ratnawati Radiapoh Sinaga, yang digelar setiap tahun, bagian dari upaya melestarikan dan menanamkan kecintaan remaja kepada budaya Simalungun.
Dalam 1-2 minggu terakhir menjelang lomba, hampir di setiap aula kelurahan dalam 32 kecamatan terlihat sibuk latihan menari, mempelajari gerak dasar dan memperkaya dengan kreasi simalungun, membahas bagaimana memenuhi kostum yang sesuai dan aktivitas yang mendukung lainnya.
“Tradisi Simalungun bisa kembali dikenal oleh remaja desa kota melalui pengkondisian, lomba atau festival adalah salah satu cara, metode dan media” ujarnya.
Ia mengingatkan untuk menambah kepercayaan peserta lomba tari yang kembali akan bertanding, Dewan Juri Lomba Tari dari pihak panitia sebaiknya terseleksi dan telah memenuhi kriteria juri lomba, minimal ia sudah lebih dari 5 tahun menari dan menggeluti bidang tari Simalungun itu sendiri.
Jika juri tidak memiliki track record dalam dunia tari, peserta lomba akan menimbang ulang, pernah ada penyanyi (ahli inggou) menjadi juri lomba tari, atau ahli fashion juga menjadi juri lomba tari. Ini tentu tidak pada tempatnya, harus diindahkan agar membangun kepercayaan peserta.
