SERGAI,Sinarsergai.com- Kapal Pukat Trawl bebas beroperasi tidak jauh dari bibir pantai dan jumlahnya cukup lumayan banyak. Bebasnya beroperasi Kapal Pukat Trawl dengan peralatan yang canggih dan dapat merusak Terumbu Karang merusak habitat yang ada di dalam laut. Akibat beroperasinya dipinggir dekat dengan zona tangkap nelayan tradisional.
Situasi tersebut sudah bertahun-tahun dialami oleh masyarakat nelayan kecil ini. Hanya bsia bernafas lega saat Menteri Kelauatan dan perikanan Indonesia dijabat oleh Susi, Kapal Pukat Trawl dan sejnis yang tidak ramah lingkungan tidak berani lagi beraktivitas di zona tangkap nelayan tradisinal yang mempergunakan alat tangkap Jaring selapis.
Tapi sejak tidak ibu susi lagi yang menjabat Menteri Perikanan dan Kelautan, nelayan tradisional semakin menjerit dan hasil tangkapan jauh berkurang sehingga uang yang dibawa pulang juga tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari juga untuk belaja melaut, terpaksa berhutang juga.
Nelayan tradisional yang menggunakan alat tangkap Jaring Ikan dan Udang melabuhnya di pinggir mengalami penurunan pendapatan sudah hampir dua tahun ini. Hal itu salahn satu penyebabnya Pukat Traswl dan sejnisnya bebeas beroperasi di pinggir laut.Selama ini nelayan bisa memperoleh dari hasil tangkapan laut itu rata-rata mencapai Rp.150 ribu hingga Rp.300 ribu per orangnya. Tapi, sekarang ini hanya bisa memperoleh Rp.50 ribu hingga Rp.70 ribu, dan dana sebesar ini tidak cukup untuk membeli minyak dan tidak memadai untuk di rumah, jika banyak anak yang masih sekolah.
Sedih memang sekarang ini nasib nelayan kecil di Kecamatan Bandar Khalifah,Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara. Untuk itu, kami nelayan tradisional memohon kepada pihak yang berkompeten yang memiliki kewenangan seperti polisi dan Pemerintah Pusat maupun Propinsi dan Kabupaten Serdang Bedagai, turun langsung melakukan patroli rutin di laut untuk menertibkan Pukat Trawl dans ejanisnya yang dilarang aturan.Hal ini disampaikan dengan tegaskan oleh Ketua Kelompok Nelayan Bina Usaha Bersama Hermansyah,didampingi anggota dan nelayan Jaring Selapis, di Desa Sei Gelam Sei Serimah,Kecamatan Bandar Khalifah, Sergai,Rabu (12/3/2025).