Cegah “Hancur” Moral Generasi Muda, Menkominfo RI Diminta Buat Aturan Baru Penggunaan Medsos

By Administrator Apr 16, 2022

Sergai,Sinarsergai.com – Seiring perkembangan zaman dan tehnologi yang cukup canggih juga sangat pesat ini, ternyata memiliki dampak yang cukup positif salah satunya kita sangat dimudahkan untuk memperoleh berbagai informasi hanya dalam hitungan detik, menit tanpa harus menunggu berjam-jam maupun esok hari. Mudahnya bagi siapa saja untuk menyampaikan   informasi yang benar maupun tidak benar (hoax) didominan melalui Media sosial (Media sosial) seperti Facebook. Selain facebook digunakan sebagai penyebar informasi terkini, sekarang banyak juga digunakan sebagai tempat curhat,(pria dan wanita), keluh kesah bahkan berjualan secara online.

Perkembangan tehnologi canggih ini harus disikapi oleh Pemerintah Pusat,Propinsi dan daerah dalam mencegah tersebarnya informasi yang berbau fitnah,sesat dan tidak benar. Sebab, informasi tersebut bisa berdampak terhadap  masyarakat luas yang mayoritas pengguna media sosial termakan isu hoax sehingga bisa berakibat  kegaduhan di tengah-tengah masyarakat.

“Sudah saatnya Pemerintah Pusat dalam hal ini Menteri Komunikasi dan informasi RI membuat aturan baru dan berkordinasi dengan Menteri Keuangan untuk melakukan pencegahan penyebaran info hoax dengan membuat aturan baru seperti membayar biaya bulanan atau semacam tarif bagi setiap pengguna facebook minimal Rp.100 ribu perbulannya dengan cara melakukan pendaftaran ulang.

Penataan kembali penggunaan media sosial ini sangat baik. Tentunya setiap pengguna harus menyampaikan data yang benar sesuai dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan fotocopy KTP setiap pengguna, hal ini bertujuan untuk memudahkan pihak kepolisian dan aparat penegak hukum melakukan pencarian maupun melacak keberadaan pemilik akun yang sengaja menyampaikan informasi kurang benar ( info menyesatkan). “Jika perlu DPR RI melakukan perubahan terhadap Undang-Undang ITI atau dibuat berdasarkan aturan lainnya yang tidak bertentangan dengan aturan yang sudah ada.” ucap Ketua Front Komunitas Indonesia Satu (FKI-1) Kabupaten Sergai M. Nur,Sabtu (16/4/2022).

Teks Foto : Ketua FKI-1 Sergai M.Nur Bawean

Terkadang kata M.  Nur, kita sangat sedih,miris dan malu membaca kata maupun kalimat yang disampaikan oleh pengguna media sosial seolah mengambar orang tersebut tidak pernah mencicipi pendidikan dan tidak beretika. Narasi atau kata -kata yang tidak pantas dan tidak beretika itu jangan disebar luaskan di publik, Sebab sikap kurang beretika ini bisa menjadi dan dicontoh oleh generasi penerus bangsa yang saat ini semua pelajar sudah mempergunakan telepon seluler yang memiliki akses internet.

“Kita khawatir ke depan jika sikap kurang beretika dalam penyampaian narasi atau kata-kata ini terus dipertontonkan, maka moral generasi penerus lambat laun akan rusak. Nah, sekarang kita harapkan Pemerintah mampu membuat aturan baru guna mencegah rusaknya moral generasi muda secara global khususnya di Kabupaten Serdang Bedagai.

Lebih lanjut disampaikan M. Nur, Pemerintah Pusat,Propinsi dan daerah harus berani membuat aturan baru khusus kepada seluruh ASN (Aparatur Sipil Negara) untuk tidak meladeni informasi yang beredar di media sosial lewat Facebook tanpa ada  ada bukti yang kuat dan narasumber yang jelas. “Informasi seperti itu harus diabaikan dan diperangi secara bersama sehingga menimbulkan efek jera dan didesak kepolisian untuk mengusut informasi yang bisa menyesatkan dan provokasi terhadap khalayak orang ramai.” tutur M. Nur.(R-03)

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *